Minggu, 23 Desember 2012

IKATAN JENIS KIMIA

   Ikatan jenis kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomikmenjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam prakteknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi.

   Secara umum, ikatan jenis kimia dapat digololngkan menjadi dua jenis yaitu: ikatan jenis atom dan ikatan jenis molekul.
Ikatan antar atom terdiri dari 4 jenis ikatan yakni :
-ikatan ion
-ikatan kovalen
-ikatan kovalen koordinasi
-ikatan logam


1. Ikatan ion = heteropolar
}Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu senyawa ionik.
}
2Ikatan kovalen = homopolar



Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan. 

3. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar
}Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan elektron bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh sala satu atom saja.} 4. Ikatan Logam


}Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik dari semua atom yang ada dalam ikatan logam tersebut.






MATERIAL

Material diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu  : material murni dan material campuran.

-Material murni digunakan sebagai bahan baku pembuatan media fermentasi jenis mineral media, dikatakan sebagai media sintetik.  ---Sedangkan material campuran dipakai sebagai media fermentasi jenis complex media.
Sebagain besar material di sekitar kita adalah campuran, yaitu campuran multikomponen.
Material tidak dapat digunakan tanpa pemurnian, baik material dari alam atau disintesis di laboratorium.


Menguji titik leleh Campuran
Prosedur utama dalam penentuan struktur senyawa organik, adalah untuk membuktikan bahwa senyawa identik dengan senyawa yang telah diketahui.
Bukti ini terutama dicapai dengan uji titik leleh campuran (uji campuran). Metoda ini didasarkan prinsip bahwa titik leleh padatan paling tinggi ketika padatan tsb murni.
Bila dua sampel A dan B memiliki titik leleh yang sama, maka ditentukan titik leleh A murni, B murni dan campuran sejumlah sama A dan B. Bila hasil ketiganya sama, terbukti bahwa A dan B identik

Udara adalah contoh campuran yang baik bukan material murni, hal ini karena udara mengandung sejumlah kecil uap air, karbon dioksida dan beberapa gas dalam jumlah kecil.

TEKNOLOGI DASAR PEMBUATAN KERAMIK MAJU


Dalam pembuatan atau produksi keramik maju diperlukan metoda atau tekhnik. Pada dasarnya, metoda teknologi yang digunakan dapat dibagi dua yakni : - Teknologi keramik biasa yang menggunakan bahan dasar padatan dari oksidasi-oksidasi,
- Teknologi baru (unconventional) atau sering disebut dengan teknologi kimia.


1. Teknologi keramik biasaDalam teknologi biasa bahan baku yang digunakan adalah berupa oksidasi-oksidasi baik hasil sintesis maupun yang di dapat dari alam dengan tingkat kemurnian tinggi. 
2. teknologi keramik baru
hasil akhir dari metode beru ini berupa campuran serbuk dengan tingkat dispersi yang tinggi dan mempunyai kemampuan bereaksi yang besar.

Secara umum teknologi ini di harapkan dapat menjadi acuan untuk pembuatan keramik maju, baik dalam segi bahan baku maupun dalam teknologi prosesnyaUntuk pembuatan keramik maju, perlu diperhatikan tingkat kemurnian, kehalusan butir dan homogenitas yang tinggi dari bahan baku yang akan digunakanPrinsip tweknologi ini juga merupakan gambaran proses dalam pembuatan produk keramik maju/tekhnik secara komersial.

LIMBAH CAIR

Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian di-proses dan setelah itu dibuang,Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Pada beberapa pabrik tertentu, misalnya pabrik pengolahan kawat, seng, besi baja – sebagian besar air dipergunakan untuk pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu dilewatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.
Oleh sebab itu pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume yang cukup besar. Air ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah melalui pemeriksaan laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi sebagai air ketel dan karenanya harus dibuang. Bersamaan dengan itu dibutuhkan pula sejumlah air untuk mencuci bagian dalam ketel Air pencuci ini juga harus dibuang. Pencucian lantai pabrik setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu membutuhkan air dalam jumlah banyak. Pabrik pengalengan ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah yang relatif harus banyak, Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai dan lainlain,Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat dicincang air terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang terbawa. Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada yangkasar dan halus. Kerap kali air dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi. Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan 577 ciri yang dapat diidentifikasi secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya. Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri ini tergantung pada banyak produksi yang dihasilkan, serta jenis produksi. Industri pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Untuk industri ikan dan makanan laut limbah air berkisar antara 79 m3 sampai dengan 500 m3 per hari; industri pengolahan crumb rubber limbah air antara 100 m3 s/d 2000 m3 per hari, industri pengolahan kelapa sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala menengah.
Pengolahan yang dilakukan sebatas mengendapkan saja pada bak pengendap. Pada penelitian ini akan dicoba dianalisis perubahan nilai TSS (Total Suspended Solid) dan COD (Chemical Oxygen Demand) dengan pengolahan biologis sistem trickling filter menggunakan media filter berupa tempurung kelapa. Tempurung kelapa mempunyai sifat sesuai syarat media filter yang ideal yaitu keras, kuat, tahan lama, dan tidak menyumbat saluran. Diharapkan melalui pengolahan ini akan didapatkan penurunan nilai TSS dn COD yang dapat berada di bawah nilai ambang batas yang diperbolehkan


Jumat, 21 Desember 2012

KIMIA INDUSTRI

Industri otomotif terus berkembang. Penjualan mobil di Indonesia diperkirakan melebihi 450.000 unit per tahun, sedangkan motor mencapai 5 juta unit. Hal ini membuka celah bisnis yang berhubungan dengan otomotif. Salah satu diantaranya minyak pelumas produsen selalu berupa menggunakan tekhnologi terkini dalam proses pembutan minyak pelumas agar didapatkan produk berkualitas. Pemakaian tehnologi baru, masa pakai yang panjang dari minyak pelumas, bertambahnya efisiensi kerja mesin, mencapai efisiensi tertinggi badan pelumas dunia, sampai dengan ramah lingkungan menjadi propaganda para produsen. Sebanyak 650 juta liter pelumas pertahun diperlukan pasar. 
Beberapa tahun lalu pabrikan mobil hanya merekomendasi penggunaan pelumas hingga 2.500 kilometer. Namun saat ini mobil mobil generasi terbaru merekomendasi pemakaian pelumas hingga 15 ribu kilometer. Hal ini karena pelumas dibuat campuran base oil (bahan dasar pelumas) dan aditif. Base oil biasanya berasal dari minyak bumi (mineral oil), tapi ada juga yang berasal bukan dari minyak bumi. Pelumas demikian sering disebut pelumas sentetis. Pelumas sintesis dapat dibuat dari minyak bumi atau minyak nabati (vegertable oil). Konsumen sudah biasa memilih pelumas apakah oil sentesis, semi sintesis atau mineral.
Tantangan pelumas adalah mengalir dengan mudah pada waktu mesin start. Oil yang baik akan memberikan proteksi terhadap bagian-bagian yang bergerak, terutama pada temperatur operasi yang relatif tinggi. Ada empat macam kondisi yang harus dicermati dengan seksama, yaitu :  
 1. Warna pelumas
   Warna pelumas bermacam-macam tergantung dari mereknya ada yang berwarna merah,hijau tua, kuning atau ungu. Oli juga dibedakan atas kekentalannya. Dalam kemasan atau kaleng pelumas, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang menunjukkan kekentalannya. Contohnya SAE 40, SAE 90, SAE 10 W-50, SAE 5W-40, dan sebagainya. SAE merupakan kependekan Society of Automotive Engineers atau ikatan ahli tehnik tomotif. SAE mirip organisasi standarisasi seperti ISO, DIN, ZIS dan
 2.  Jumlah pelumas
    Saat pelumas diganti dengan yang baru, penunjukan pada oil dipstick harus berada pada tanda F (full) atau penuh. Kemudian secara rutin dilakukan pemeriksaan. Perhatikan tanda ketinggian posisi pelumas setiap kali tongkat pengukir dicabut. Kalau dalam satu bulan diperlukan penambahan oli yang agak banyak (topping-up), setengah liter atau lebih, mesin kendaraan patut dicurigai .Sebab penambahan pelumas dalam jumlah yang cukup besar menandakan ada sesuatu yang tidak beres di dalam mesin tersebut.
      3. Keausan pelumas
    Penyebab keausan sangat beragam, antara lain adanya    celah diantara komponen mesin yang bergesekan terlalu besar. Akibat dari keausan yang sudah berat seperti itu, pelumas mengalami penguapan. Penyebab lain misalnya kebocoran pada sejumlah komponen mesin,                  seperti saringan oli, seal yang sudah rapuh, atau gasket    yang sudah rusak.

4. Kekentalan oli
    Kualitas oli tak ada hubungannya dengan kekentalan oli. Sebenarnya masalah kekentalan ini hampir sama pada setiap pelumas. Kekentalan pelumas yang baik akan bertahan dalam jangka waktu pemakaian normal. Perhatikan jika ada campuran ”asing”. Artinya pelumas bercampur karena kepala silinder dan blok mesin mengalami kerusakan. Jika tercium bau bensin, meski kerusakan ini jarang terjadi, itu berarti ada kebocoran pada selinder atau pada injector bahan bakar. Semua mesin kendaraan membutuhkan pelumas yang berfungsi mendinginkan, mengurangi gesekan, serta melindungi mesin dari keausan.